산소 같은 너
(Love Like Oxygen)
by. Yoshikuni Yumi
Cast
:
Author as Min Kyu
Kim Jonghyun as Jonghyun
Kwon
Ji Yong as Ji Yong
SHINee as themselves
FF ini sedikit terinspirasi dari lyric lagu “Love Like Oxygen” punya’nya
SHINee. So.. maaf kalau ceritanya sedikit agak ngawur. Selamat membaca!
XXXX
Without
you, I can’t breathe
I continually grow more fatigued
You’re like oxygen to me
I continually grow more fatigued
You’re like oxygen to me
Author’s POV
“Aku
Jonghyun. Ayo, kuantar. Kau murid baru, kan?” Seorang namja tampan bermata
tajam menggandengku. “N… Ne…” Ia seperti bisa membaca pikiranku. Ia tau aku
kebingungan. Genggamannya begitu hangat. Aku jatuh Cinta. Aku jatuh cinta pada
pandangan pertama.
Saat
ia menggenggam tanganku, kudengar ia berdendang pelan
“You’re like oxygen, when I drink you in
I can’t breathe you
out
Inside this intense agony
Can’t you see I’m dying away like this
Like oxygen, like
oxygen, you’re like oxygen
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen”
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen
Like oxygen, like oxygen, you’re like oxygen”
Wajahnya
tampak damai dan menenangkan…
SETAHUN
KEMUDIAN
“Semua
harap siapkan kertas! Kita ulangan sekarang!” Mr. Ji Yong meletakkan tasnya
dimeja dan mulai menulis soal dipapan tulis. Guru muda itu tampak tak
mempedulikan keluhan murid-muridnya. Aku sih tak masalah selama dia, Kim
Jonghyun, berada disisiku. Ia tampak sudah menyiapkan kertas. Dia duduk
disampingku. Ia serius mengerjakan soal dari Mr. Ji Yong, aku terus
mengamatinya.
“Min
Kyu! Segera selesaikan kerjaanmu sendiri. Jangan kau mengamati Jonghyun
terus-terusan!” Jonghyun menoleh padaku, aku merasa malu. Wajahku memerah dan
terasa panas. TING TONG!! TING TONG!! “Baiklah anak-anak. Kumpulkan kertas
ulangan kalian sekarang.” Aku langsung bangkit dari bangkuku dan memberikan
kertas ulanganku pada Mr. Ji Yong “Do you
like Him??” Mr. Ji Yong berbisik padaku, wajahku kembali terasa panas.
“Min
Kyu…” Kudengar seseorang memanggilku, dan aku tau siapa dia. Jonghyun! Aku langsung berlari meninggalkan
kelas. Aku yakin wajahku sekarang tampak merah semerah tomat. Dia terus
memanggilku, namun aku tak menghiraukannya.
Jonghyun’s POV
“Min
Kyu!!” kulihat ia terus berlari, ia tak menghiraukanku “Apa yang kau katakan
padanya, Ji Yong!” kutarik baju Ji Yong saat semua teman-temanku sudah keluar
dari kelas. Ia hanya tersenyum, senyuman nakal yang ia tunjukan padaku “Kenapa
Jonghyun? Memangnya apa urusanmu? Apa kau menyukai yeoja itu?” Ji Yong
melepaskan cengkramanku.
Entah
mengapa aku merasa kesal pada kata-kata Ji Yong barusan. “Jangan ganggu dia
lagi, Ji Yong. Aku peringatkan kau!” Ku tinggalkan Ji Yong, aku berlari
kearah Min Kyu berlari tadi. Min Kyu… Mungkinkah kau disana? Aku
berlari menuju halaman belakang sekolah, tempat kami pertama kali bertemu.
You’re
like oxygen, when I drink you in
I can’t breathe you out
Inside this intense agony
Can’t you see I’m dying away like this
I can’t breathe you out
Inside this intense agony
Can’t you see I’m dying away like this
Kudegar suara indah dari arah taman
belakang sekolah. Saat aku tiba di tempat itu, Min Kyu? Kulihat ia sedang bernyanyi sambil berjongkok didepan
seekor kucing hitam. Ia terus bernyanyi, ia tak menyadari kehadiranku. Akupun
seakan terhipnotis oleh suara indahnya, aku hanya terdiam bagaikan batu.
Rasanya pikiranku entah melayang ke suatu tempat.
“Hei, Kuro! (Hitam dalam bahasa Jepang)
Hari ini ia menyebut namaku. Aku senang sekali.” Ia tampak manis tersenyum pada
kucing hitam itu “Kuro, apa aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya? Pada
Kim Jo…” tiba-tiba ia menoleh kearahku seakan ia mengikuti kucing hitam itu
yang sebelumnya telah menoleh ke arahku. “Jong… Jong… Jonghyun??” wajahnya
memerah, ia langsung melepaskan kucing hitam itu.
Kesadaranku sudah mulai kembali, Min Kyu
tampak akan berlari. Akupun segera berlari kearahnya dan menggenggam tangannya.
“Min Kyu! Kenapa kau menghindariku? Apa kau membenciku?” Aku langsung
menanyakan apa yang selalu mengganggu pikiranku. Ia terdiam, entah kagum atau
terkejut aku tak tau.
When I’m about to grab you
The surfer’s attack that smites
The surfer’s attack that smites
This softness
“Aku…” Ia
mulai berbicara padaku, ini pertama kalinya ia berbicara padaku setelah awal
kami bertemu. “Aku tak membencimu. Aku hanya…” ia menundukan kepalanya,
wajahnya tampak memerah “Hanya apa?” kugenggam kedua tanganya, “Aku hanya malu
untuk bicara denagmu, dan…” ia berhenti berbicara lagi. Kucing hitam itu
mendekati kaki Min Kyu, ia memejamkan matanya seolah memberikan isyrat pada Min
Kyu.
“Jonghyun…”
ia mengambil nafas dalam-dalam. “Aku Menyukaimu! Sejak pertama kau genggam
tanganku. Sejak pertama kalinya kita bertemu. Sejak saat itu aku mulai
menyukaimu. Without you, I can’t breathe, I continually grow more
fatigued, You’re like oxygen to me.” Ia mengakhiri kalimatnya. Kali ini wajahnya tampak sangat
merah.
DEG!!
DEG!! DEG!! Jantungku
terasa sangat berdebar-debar. Memang ini bukanlah pertama kalin6ya bagiku,
seorang yeoja menyatakan perasaannya padaku sudah sering terjadi dalam hidupku.
Tapi kenapa? Hanya dia yang mampu membuatku berdebar-debar? “Oppa! Aku harus
pergi. Sampai jumpa.” Ia mencium pipiku dan berlari meninggalkanku dan kucing
hitam ini.
Aku bengong sambil memegangi pipiku
yang telah dicium oleh Min Kyu. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang berbulu
mendekati kakiku. Kulihat kucing itu mendekatiku, akupun jonkok untuk membelai
kucing itu “Apa yang terjadi padaku? Apa aku menyukainya, Kuro?” aku tak yain
memanggil kucing itu dengan nama Kuro. Namun aku teringat Min Kyu memanggilnya
begitu. Kucing itu hanya memiringkan kepalanya dan mengedipkan mata padaku.
Author’s POV
Aku berlari menuju toilet. Disana
aku mengurung diri. Min Kyu? Apa yang
telah kau lakukan? Kau menciumnya! Kau sudah Gila! Kupukul kepalaku sendiri
“Bodoh!” aku terus menggumankan kata-kata itu pada diriku sendiri.
Aku kembali ke kelas. Kulihat
kesekeliling kelas. Dia tak ada! Jonghyun tak ada! “Minho, Taemin, Jinki, Kibum…
apa kalian melihat Jonghyun?” aku mendekati SHINee, sebutan bagi mereka para Princes di sekolah kami. “Bukankah ia
mengejarmu tadi?” Taemin meletakkan kotak susunya “Ia mencarimu kemana-mana,
sepertinya ia khawatir padamu.” Jinki menambahkan “Benar. Ia tadi sempat
mengancam Mr. Ji Yong… padahal mereka kan sepupu..” Kibum meminum susu kotaknya
“Memangnya kau tak bertemu dengannya, Min Kyu?” Minho member ku sekotak susu.
“Maaf, aku harus pergi!” aku berlari
keluar kelas, dan mencari Jonghyun. Aku harus menemukannya! Degup jantungku
bertambah cepat. Rasa khawatir menyelimuti hatiku. Jonghyun! Dimana kau!
Reader’s POV
Jonghyun masih berada dihalaman belakang
sekolah. Ia duduk bersama Kuro. Ia masih merenungkan perasaannya. Ia takut
perasaannya pada Min Kyu salah. Ia
membelai Kuro di pangkuannya. Ia merasa lelah memikirkan semua ini. Ia
tertidur, bersama Kuro yang masih dalam pangkuannya. Ia tak tau bahwa seorang
Yeoja yang sangat menyayanginya sedang kebingungan mencarinya.
Yeoja itu terus mencari ke seluruh
penjuru sekolah, namun ia tak menemukan Jonghyun “atau mungkin ia masih berada
disana..” Hatinya masih sedikit ragu, namun ia mencoba untuk tetap pergi ke
tempat itu. “Jonghyun… apa benar kau masih disana?” Yeoja itu berguman sambil
berlari menuju taman belakang sekolah.
“Jonghyun! Jonghyun Oppa!” ia berteriak
memanggil nama pujaan hatinya. Namun hanya kucing hitam yang muncul
dihadapannya “Kuro? Apa kau tau dimana Jong…” belum sempat ia menyelesaikan
kalimatnya, ia melihat sosok yang yangst ia cari sedang tertidur dibawah
rindangnya pohon. Yeoja itu mendekatinya dan duduk disisinya. “Jonghyun…” ia
meletakan kepala Jonghyun di atas pangkuannya.
Ia menyanyikan lagu yang ia nyanyikan
sebelumnya. Nyanyiannya sangat lembut. Akhirnya, Yeoja itu lelah dan tertidur.
Ia dan Jonghyun melewatkan jam sekolah bersama dengan Kuro dibawah pohon yang
rindang dan sejuk.
“Ada yang tau dimana Jonghyun dan Min
Kyu?” Mr. Ji Yong mendekati SHINee dan bertanya pada mereka. “Mereka sedang
beristirahat. Biarkan saja mereka” Taemin, Minho, Kibum, dan Jinki bersamaan,
mereka tersenyum menghadap jendela. Mr. Ji Yong melakukan hal yang sama seperti
mereka berempat “Yah.. mungkin mereka memang perlu istirahat..” Ia tersenyum
lalu meninggalkan empat orang tersebut.
Kuro menjilati wajah Jonghyun. Jonghyun
terbangun, DEG!! “Min Kyu??” ia
terkejut melihat wajah Min Kyu berada dekat dengan wajahnya, bibir mereka
nyaris bersentuhan. Min Kyu terbangun karena gerakan tiba-tiba yang dilakukan
Jonghyun. “Jonghyun Oppa..??” Ia masih belum sadar seutuhnya. Jonghyun mengatur
nafasnya kembali. “Min Kyu… kenapa kau ada disini?” ia masih tampak canggung.
“Aku mencarimu kemana-mana. Ternyata kau
tertidur disini jadi aku…” Min Kyu mengusap kedua matanya “Min Kyu… Apa kau
bersungguh-sungguh tentang ucapanmu tadi siang?” Jonghyun menggenggam tangan
Min Kyu. Min Kyu terkejut namun ia hanya menunduk dan mengangguk.
You’re
like oxygen, when I drink you in
I can’t breathe you out
Inside this intense agony
Can’t you see I’m dying away like this
I can’t breathe you out
Inside this intense agony
Can’t you see I’m dying away like this
“Maukah
kau menjadi kekasihku, Min Kyu?” Jonghyun mengatakannya dengann tegas, tanpa
keraguan sedikitpun. “Aku… Aku juga menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu.
Sejak saat itu aku selalu ingin menjagamu, ingin selalu bersamamu. You’re like oxygen, when I drink you
in. You’re like oxygen to me, And I can’t live without you.” Jonghyun mengakhiri
kata-katanya.
Min
Kyu sedikit tak percaya dengan apa yang ia dengar, dengan apa yang ia lihat. Ia
hanya membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. “Ne… Aku mau menjadi
kekasihmu. You’re like oxygen to me too.”
Min Kyu memeluk Jonghyun, lalu bereka berhadapan. Min Kyu dan Jonghyun
memejamkan mata mereka. Mereka berciuman, ciuman yang menyesakan dada. Namun memabukan
… You’re like oxygen to
me …
tanpa mereka sadari mereka sedang disaksikan oleh seekor kucing hitam bernama
Kuro.
Gimana? Aneh? Gaje abiz? Atau gak nyambung sama sekali? Maklum hasil
imajinasi Author sendiri. bukan pengalaman Author’nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar