SHE IS MINE!!
By. Yoshikuni Yumi
Author as Kim Hana
Lee Seong Yeol as Sung Yeol
Kim Myung Soo as L
Lee Sung Jong as Sung Jong
Other Cast :
Kim Sung Gyu as Sung Gyu
Jang Dong Woo as Dong Woo
Nam Woo Hyun as Woo Hyun
Lee Ho Won as Hoya
Maaf tokoh utamanya author. Soalnya Aku ngga pengen kalo mereka jadian ama yang lain.. :P
Nah Happy Reading.. ;)
Sung Yeol POV
Aku berlari menghampiri Sung Gyu, Dong Woo, Woo Hyun, Hoya, L dan tak lupa Sung Jong. “Sorry!! Aku telat!!” Nafasku tersengal-sengal karna berlari menuju ruang audisi “Hahaha.. Seperti biasa kau selalu terlambat, Hyung. Kali ini apa yang membuatmu terlambat?” Sung Jong melipat kedua tangannya, ia tampak sangat marah padaku. “Mian, ini karna Aku harus mengantar Eomma membeli tiket pesawat.” Kurapikan jasku yang berantakan “Sekarang giliran kita kan? Ayo Kita masuk ruang audisi” Kubuka pintu ruang audisi, disanalah kami. Menghadapi para juri yang akan menentukan apakah kami mampu untuk ikut pensi.
~Skip time~
“YEY!!! KITA BERHASIL!! Kau lihat itu, L? Kita akan berdiri dipanggung pensi sebulan lagi!” Sung Jong menarik-narik tangan L, L hanya tersenyum. Aku senang melihat sahabat-sahabatku terseyum. “OPPA!!” terdengar seseorang memanggilku. Suara ini, jangan-jangan Hana? Aku berpaling ke arah suara itu, “Hana?”
Yeoja cantik, berkaki ramping nan sexy, dengan rambut panjang sepinggang yang ia biarkan terurai. Sangat disayangkan kalau Yeoja ini harus menjadi adikku. “Oppa! Appa dan Eomma sudah menunggu sejak tadi! Kenapa Oppa lama sekali?” Ia merangkul lenganku. Hatiku terasa berdebar-debar. YEOL!! TAHAN DIRIMU!! “Mian, Hana. Aku juga baru selesai audisi tau” kugaruk kepalaku walau sebenarnya tak gatal sama sekali.
“Ehem! Mian, mengganggu. Yeol, apa dia adikmu?” Hoya menepuk pundakku, “Eh? Iya. Hehe.. kenalin ini adikku, Kim Hana. Hana, mereka teman-temanku dari Infinite.” Hana menunduk dengan malu-malu “Annyong-haseyo..?” Kulihat wajah L dan Sung Jong berubah merah padam. Kenapa mereka berdua? “Oppa? Bisakah kita pergi sekarang? Kita udah ditunggu Eomma.” Hana menarik-narik bajuku “Baiklah! Aku pergi duluan ya?” Hana dan aku bersama-sama mengucapkan selamat tinggal pada teman-temanku “Annyeonghi kyeseyo!” dan entah kenapa mereka semua hanya terdiam menatap kepergian kami.
Aku berjalan berdua dengan Hana. Sepanjang jalan Hana merangkul lenganku. Tentu saja ini membuatku sedikit gugup. aku berjalan pelan.. dan semakin pelan. “Oppa? Bisakah kau tak berlama-lama? Eomma dan Appa sudah menunggu kita!" Dia mulai menarikku.
"Oh iya Oppa, mulai hari ini kita hanya berdua dirumah. Kau harus tau kalau aku sama sekali gak suka dirumah sendirian. Jadi jangan sering keluar ya.” Hana tersenyum padaku. DEG! Hanya berdua? Aku dan Hana? Memikirkan hal itu membuatku jadi salah tingkah sendiri. Wajahku memerah, dan aku sering menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak gatal.
“Oppa? Kau baik-baik saja?” Hana tampak bingung melihat tingkahku yang tak karu-karuan. “A.. Aku gak apa kok. Oh ya, Eomma sama Appa sudah menunggu kita kan? Sebaiknya kita cepat, ya kan?” Aku segera menarik tangan Hana. Tangannya halus.. Ah! Sung Yeol! Apa yang kau pikirkan!
Aku membuka pintu sebuah mobil Mercedes berwarna hitam didepanku. “Yeol? Kenapa kau terlambat? Kau sudah merepotkan adikmu!” Aku hanya bisa duduk menunduk dibangku penumpang mobil kami, aku duduk bersama Hana. Eomma sangat marah karna aku terlalu lama. “Sudahlah. Mungkin audisinya memang baru selesai sayang. Lagi pula Hana gak keberatan kan menjemput Sung Yeol” Seorang laki-laki menepuk pundak Eomma perlahan, lalu ia menatap Hana. Hana hanya tersenyum “Iya, Appa. Nggak apa kok, Eomma, aku senang malahan.” Laki-laki yang dipanggil Appa oleh Hana adalah ayah Hana. Beliau hanya ayah Hana lebih tepatnya dia bukan ayahku.
Ya benar. Hana bukanlah adik kandungku. Dia adik tiriku. Dia anak bawaan dari ayah tiriku. Ayah Hana menikahi ibuku seminggu yang lalu. Tepat dua bulan setelah Hana menyatakan perasaannya padaku. Dua dublan setelah Hana menjadi kekasihku.
“Appa, Hana, maafkan aku merepot….” Tiba-tiba Hana menyentuh bibirku mengunakan telunjuknya, kualihkan pandanganku padanya “Enggak merepotkan kok! Oppa kan Oppa aku. Dan kita ini keluarga. Jadi jangan pernah mengatakan kata repot itu, Oke?” Aku hanya mengangguk. Hana tersenyum, senyumannya sangat manis. Tapi jantungku terasa sakit melihatnya tersenyum seperti itu. Kenapa? Apa karna ia adik tiriku sehingga kami tak bisa bersama?
Sepanjang perjalanan menuju bandara aku hanya bisa menunduk dan terdiam. Sesekali aku melirik Hana. Jujur saja sejak setahun yang lalu aku selalu memperhatikannya. Dan semakin lama aku semakin menyukainya. Dan Sampai seminggu yang lalu, kami harus putus demi Eomma dan Appa.
Kenapa ini harus terjadi? Kenapa Eomma dan Appa harus menikah setelah Aku dan Hana berpacaran? Dua bulan, hanya dua bulan saja aku jadi semakin mencintai Hana. Aku tak bisa hidup tanpanya! Tanpa sadar aku mengepalkan kedua tanganku. Aku merasa sangat sedih dan kecewa. Aku berharap aku bisa memperlakukan Hana selayaknya seorang adik perempuan.
Author POV
Aku memperhatikan Oppa sedari tadi. Dia hanya menunduk dan diam. Aku ingin sekali mengajaknya berbicara, tapi.. Aku tak sanggup. Aku merasa sangat bersalah padanya. Kenapa aku tak menyadari bahwa Eomma adalah Eomma Yeol Oppa! Kalau saja aku tau sejak awal aku mungkin akan memendam perasaanku pada Oppa.
Air mataku tiba-tiba menetes. "Hana? kau kenapa?" Eomma berbalik dan mengusap air mataku. Aku tersenyum padanya. walau mungkin terlihat memaksakan diri. "Aku baik-baik saja Eomma, Aku hanya sedikit mengantuk." Aku berbohong padanya. "sebentar lagi kita sampai, nanti tidurlah saat perjalanan pulang ya?" Eomma mengusap pipiku. Aku mengangguk pelan. Saat aku menoleh kearah Yeol Oppa, mata kami bertemu. Aku bisa melihat kalau ia sangat sedih. Aku mengalihkan pandanganku. Aku tak sanggup menatap matanya.
Setibanya dibandara kami mengantar Eomma dan Appa sampai di terminal. “Annyonghi kaseyo! Eomma! Appa!” kulambaikan tanganku ketika beliau akan memasuki gerbang terminal di bandara.
Kini tinggal aku dan Yeol Oppa. Kami memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam. Aku hanya mendengarkan mp3ku, sedangkan Oppa menyetir mobil. Benar-benar hening, Walau aku bersama seseorang yang sangat kusukai sekarang. Sung Yeol Oppa.
Aku menyukainya sejak aku masuk SMA. Dia dua tahun lebih tua dariku. Aku tak menyangka bahwa Appa menikahi Ibunya Yeol Oppa. walau sudah dua bulan yang lalu ia menerimaku sebagai kekasihnya, namun kami harus berpisah demi Appa dan Eomma.
Sedari tadi kuperhatikan tingkah Oppa sedikit aneh. Dia hanya dia dan menggaruk-garuk kepalanya (terkadang pipi atau telinganya). “Oppa? Kau baik-baik saja?” Dia tampak sedikit terkejut, “I.. iya..” tampak samar-samar diwajahnya rona merah.
Jujur saja, aku benci dengan diriku sendiri. Kenapa? Kenapa aku harus jatuh cinta pada orang yang tak boleh kucintai? Tanpa kusadari air mataku menitik begitu saja. Dan semaki lama semakin deras. “Hana? Kau kenapa?” Oppa menepikan mobilnya dan mengusap air mataku. Aku gak bisa menahannya lagi!
“Kenapa? Kenapa kita harus jadi saudara, Oppa?” Air mataku kembali mengalir dengan derasnya. “Kenapa aku tak bisa memilikimu?” Tiba-tiba Sung Yeol memelukku. Pelukannya penuh dengan ketulusan dan kehangatan. “Hana, aku tau apa kau rasakan! Karna aku juga merasakannya.” Oppa melepaskan pelukkannya dan menatapku dengan tatapan serius.
Kami tiba di rumah sekitar pukul delapan. Aku merasa rumah ini terlalu besar untuk di huni oleh dua orang. "Ha.. Hana.. Aku mau mandi dulu. Setelah itu aku akan masak. Kau istirahatlah dulu." Oppa berjalan menuju kamarnya, wajahnya terlihat memerah. "ne, Oppa.." Aku berjalan menuju kamarku. Aku merasa sangat gerah, aku memutuskan untuk mandi.
Setelah mandi aku hanya menggenakan kaos putih panjang dan besar, dengan celana jins pendek. Rambutku kubiarkan terurai karna masih basah.
Aku berjalan menuju ruang makan, disana aku melihat Oppa sedang memasak. "Wow, Oppa. Kau pandai memasak ya? Harum loo" Ku hampiri Oppa yang sedang menata makan malam untuk kami. "Hana!" ia tampak sangat terkejut. "Ne, Oppa?" Aku hanya memasang wajah innocent. "Duduklah, ayo makan.." Yeol Oppa hanya menunduk lalu duduk. Aku duduk didepannya. kami makan berhadapan.
Setelah makan kami berdua menonton sebuah film bersama. "Oppa??" Aku menunduk, Sung Yeol Oppa hanya menatapku "Malam ini saja, temani aku. Jangan tinggalkan aku sampai aku tertidur. Setelah itu aku akan berusaha menjadi adik yang sesungguhnya." Aku bersandar dipundaknya. Air mataku kembali menetes.
Tiba-tiba Oppa memelukku “Hana! Naekkeo haja! Naega neol Saranghae, Naega neol geokjeonghae. Naega neol kkeutkkaji chaegimjilge (Jadilah milikku, aku mencintaimu. Aku mengkhawatirkanmu. Aku akan menjagamu sampai akhir.)” Mendengar kata-katanya air mataku semakin deras, “Lalu, bagaimana dengan Appa dan Eomma?” kuusap kedua pipiku “Jangan sampai mereka tau. Ya?” Dia memelukku sekali lagi. Akupun hanya bisa menganggukan kepalaku. Aku tau ini mungkin sebuah dosa. Tapi, aku sudah tak bisa menahannya lagi. Aku hanya ingin bersama orang yang kucintai.
L POV
“… Kenalin ini adikku, Kim Hana. Hana, mereka teman-temanku dari Infinite.” Yeoja cantik itu tersenyum pada kami. “Annyong-haseyo..?” DEG-DEG! DEG-DEG! DEG-DEG! Eh? Kenapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya? Aku bisa merasakan kalau wajahku berubah merah padam. Tuhan! Kenapa jantungku berdebar kencang? Kenapa perasaanku jadi gak karuan saat bertemu dengannya?
“Hey! Jangan jalan sambil ngalamun!” seseorang menepuk pundakku. “Eh? Hyung!” Sung Gyu hanya tersenyum “Yo, L! Bahaya tau! Lagi ngalamunin apa sih?” Dong Woo menjitak kepalaku. “AU! Sakit, Hyung!Aku ga mikirin apa-apa kok. Cuma…” Aku hanya terdiam, aku tak bisa meneruskan kata-kataku, Eh? Benar juga ya? Apa yang aku pikirkan? Bayangan Hana tergiang-giang dalam benakku.
“Mungkin, Dia memikirkan Hana.” Aku terkejut mendengar ucapannya, tanpa kusadari aku menoleh ke arah Sung Gyu. “Eh? Beneran L?” Dong Woo mencengkram pundakku. “Hehehe. Mungkin. Habisnya dia cantik sih..” Kugaruk-garuk kepalaku “Hahaha… Sepertinya Teman kita sedang jatuh cinta!” Sung Gyu merangkul pundakku, Aku hanya bisa tertawa kecil mendengar ucapannya “Semoga kau berhasil mendapatkannya ya? Kami akan selalu mendukungmu!” Mereka berdua memberiku semangat dan mengepalkan tangan mereka didepanku. Aku senang karena Hyung-hyungku mendukungku “Kamsahamnida Hyung!” kami melanjutkan perjalanan kami menuju sekolah. Apa aku bisa bertemu lagi dengannya ya? Jantungku terasa berdebar-debar. Aku tak sabar bertemu dengannya lagi.
“L! Lihat tuh! Hana!” Dong Woo menyiku lenganku, Kualihkan pandanganku kearah yang ditunjuk oleh Hyungku. Kulihat Yeoja cantik itu bersama dengan Kakaknya. Hatiku terasa sakit melihat mereka berdua bergandengan tangan. L! APA YANG KAU PIKIRKAN! Mereka kan kakak adik! Tanpa kusadari aku memukul-mukul kepalaku sendiri
“Annyong-haseyo..?” Mereka berdua menghampiri kami. “Annyong-haseyo!” Aku dan kedua hyungku menjawabnya. "L Oppa? kenapa kau memukul kepalamu?" Hana mendekatkan wajahnya padaku. janungku berdebar tak karuan. "Ak.. aku ngga apa kok.." Aku menundukkan kepalaku. "Haha.. Oppa, kau lucu.." Hana tertawa , wajahnya terlihat sangat imut.
Kami berempat membicarakan soal lagu dan dance untuk pensi, sedangkan Hana hanya mendengarkan kami. Sayup-sayup kudengar Hana mengatakan “Naekkeo haja! Naega neol Saranghae eo! Naega neol geokjeonghae eo! Naega neol kkeutkkaji chaegimjilge.” Aku segera menoleh kearah Hana “Hana! Bisakah kau mengucapkannya lagi?” Kugenggam tangan Hana dan kutatap ia tepat pada matanya.
“Eh? Untuk apa, Oppa?” ia tampak bingung sekaligus terkejut. “Kumohon Hana!” kueratkan genggamanku. Dong Woo, Sung Gyu, dan Sung Yeol memperhatikan kami. Sepertinya mereka juga bingung dengan apa yang kulakukan “Hmm… Oke. Naekkeo haja! Naega neol Saranghae, Naega neol geokjeonghae. Naega neol kkeutkkaji chaegimjilge.” Hana tampak sangat bingung. Kuambil buku tulis dan pensilku. Kucatat apa yang diucapkan oleh Hana.
Ini dia, akan kubuat lagu berdasarkan kata-kata Hana! Aku tak memperhatikan sekitarku lagi. Yang kulakukan hanyalah mengembangkan kata-kata itu.
“Nah! Ini dia! Lagu Kita!” Kusobek bagian bukuku yang telah kuisi dengan coretan-coretan lirik lagu. “Wow! Hyung! kau selalu hebat seperti biasa!” Tiba-tiba saja Sung Jong memelukku. “SUNG JONG! Eh? Hoya? Woo Hyun? Sejak kapan kalian disini?” Aku baru menyadari keberadaan teman-temanku ini.
“Oppa? Kenapa L bersikap seperti itu?” aku melihat Hana menarik-tarik lengan baju Sung Yeol. “Dia selalu seperti itu. Sekali serius dia pasti lupa sekitarnya.” Sung Yeol mengelus-elus kepala Hana. “Lalu? Apa judul lagu kita?” Sung Yeol mendekatiku dan meminta coretanku tadi “Be Mine. Itu judulnya. Kamsahamnida Hana!” Hana tampak bingung dan menunjuk dirinya “Iya. Berkat kata-katamu tadi, aku terinspirasi membuat lagu ini. Kamsahamnida Hana!”
“Mian… harusnya Oppa berterima kasih pada Sung Yeol Oppa. soalnya kemarin aku mendengarnya mengatakan hal itu pada… pada seseorang memalui telepon” wajahnya tampak sedikit gugup. Eh? Ada apa dengan mereka berdua? Kenapa Hana dan Sung Yeol tampak gugup?
~TBC~
Yak segini dulu..
Belum ada inspirasi lewat soalnya.. :D
Aku akan usaha secepat mungkin deh!! :D
(^人^)감사합니다♪
Tidak ada komentar:
Posting Komentar